Makna Lambang STIK - PTIK

1) Sayap Garuda

Jumlah bulu pada sayap garuda berjumlah 46 helai menunjukkan tahun 1946 tahun kelahiran STIK dengan nama Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Garuda Rajawali adalah Lambang Pembimbing yang dinamis bergerak dengan sayapnya.

2) Bunga Lotus

Sebanyak 6 lembar menunjukkan bulan 6 dimana STIK dilahirkan pada 16 Juni 1946 dengan nama Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Bunga Lotus menunjukkan lahirnya Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian dalam kancah revolusi dimana tumbuh dan timbul dalam masa kekeruhan. Dalam masa itu ide suci dan kepercayaan serta keyakinan yang teguh sehingga menimbulkan keinginan Lembaga pendidik yang dapat menghasilkan kader-kader/ Perwira-Perwira Polisi yang sesuai dengan harapan dan tuntutan jaman. Selanjutnya tumbuh tekad untuk membimbing Polri ke arah keilmuan.

3) Tiga Buah Landasan Warna Putih

Hal ini berarti pedoman hidup kepolisian RI yang tergali dan dilahirkan diatas Katheden Lembaga Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Mula merupakan disiplin Universitas sejak 1 Juli 1955 dikeluarkan sebagai Pedoman hidup Kepolisian Republik Indonesia.

4) Empat Tiang Megah

Hal ini berarti sebagai pedoman karya Kepolisian RI. ‘Catur Prasetya’ Catur Prasetya berasal dari amanat sang mahapatih Gajahmada, dimana Catur Prasetya akan menjamin kekuatan dan keteguhan jiwa Polri dalam tekadnya memperteguh negara dan haluan negaranya.

5) Obor dan Tugu Serta Tangga Landasan

Tiang pilar dalam obor berarti lembaga penegak hukum yang dilandasi oleh Pancasila, yaitu 5 buah landasan yang dipedomani oleh Tribrata. Obor berarti penerang dan pembimbing masyarakat ke arah adil dan makmur.

6) Rangkaian Padi dan Kapas

Rangkaian padi sebanyak 17 buah menunjukkan tanggal lahir STIK, pada tanggal 17 Juni 1946 dengan nama Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Rangkaian kapas menunjukkan kesejahteraan yang didasarkan pada ilmu alamiah.

7) Bintang Bersudut Lima

Artinya semua tidak bisa hidup kalau tidak disinari oleh bintang, dan bintang bersudut lima ini melambangkan Pancasila sebab Pancasila melambangkan jiwa kebangsaan, jiwa cinta kemerdekaan, jiwa cinta keperimanusiaan kerakyatan dan keadilan sosial dilandasi cinta berkeTuhanan yang maha Esa.

8) Pita Warna Putih Dengan Tulisan Bhakti Dharma Waspada

Bhakti Dharma Waspada ini merupakan inti daripada Tribrata yaitu bakti yang berarti bakti kepada nusa dan bangsa, menjunjung tinggi, mengamankan serta mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan membela tanah air, menegakkan hukum, melindungi dan membimbing masyarakat berdasarkan tekad juang pantang menyerah dan pengabdian luhur. Dharma yang berarti Dharma kepada negara dan masyarakat, menjamin ketentraman umum bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan penuh kepercayaan diri dan tanggung jawab disiplin peka dan tanggap samapta menghadapi segala kemungkinan, mampu mengendalikan diri, tidak mengenal berhenti dalam memberantas kejahatan, meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka stabilitas Kamtibmas Polri-rakyat bagi suksesnya pembangunan nasional sesuai amanat penderitaan rakyat.

9) Tata Warna

Lambang Pataka Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian dalam lukisan meliputi 2 (dua) warna yaitu kuning diatas warna dasar hitam yang merupakan warna induk didalam Polri. Juga melambangkan sinar dan bayangan yaitu kesatuan rakyat dan Polri dimana rakyat setiap waktu selalu diayomi, dijaga kemanan dan ketertiban pribadinya oleh Polisi.

Ijo Royo Royo berarti lambang dodot werkudoro yaitu kombinasi empat macam warna merah biru putih kuning. MERAH berarti amarah, BIRU berarti aluamah (nafsu), PUTIH berarti suci, KUNING berarti keinginan.

Warna merah dan putih berarti warna keramat bangsa Indonesia yaitu melambangkan berani karena kesucian dan kebenaran.

10) Inti Makna Pataka

Dengan demikian makna keseluruhan gambar/lukisan Pataka Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian sebagai Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan dan melaksanakan pendidikan dan pengembangan keahlian perwira serta pengkajian, penelitian dan penerbitan bahan pustaka dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi kepolisian dapat mempersembahkan kepada Masyarakat Perwira Polisi Sarjana.
  2. Perwira Polisi yang sarjana dimaksud adalah senantiasa berfikir dan bertindak sesuai dengan ideologi Pancasila, berjiwa pejuang, senantiasa menjunjung tinggi dan mempertahankan hukum negara, menguasai dasar dasar Ilmu Kepolisian, memiliki kemampuan untuk menerapkan pengetahuan ilmu kepolisian dalam menanggapi masalah kepolisian yang biasa dihadapi oleh para Perwira Polri, mengetahui dasar dasar perkembangan masyarakat dan kebudayaan serta kaitannya dengan ketertiban umum dan kejahatan, memiliki kemampuan untuk mengikuti perkembangan pengetahuan Ilmu Kepolisian dan memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian yang sederhana.
  3. Pataka merupakan lambang “Pengikut Jiwa Korsa” bagi yang memilikinya dan sebagai Lambang Jiwa Kesatuan.